Menjadi orang tua adalah pekerjaan yang menarik,menantang dan
membahagiakan,karena anak adalah anugrah terindah .dan merupakan amanah
dari Alloh SWT.anak juga bisa
menjadi jariah bagi orang tuanya andai orang tua anak itu berhasil
mendidik nya menjadi anak yang shaleh,alangkag beruntungnya andai kita
mempunyai anak yang slaleh yang senantiasa menambah timbangan amal baik
buat orang tuanya sekalipun orang tua anak itu sudah berada di alam
kubur.
karena itulah tugas kita sebagai orang tua tidaklah mudah,kita harus
pahami seberapa besar potensi anak kita ,sementara potensi dasar anak
itu sudah jelas menurut agama:”SETIAP ANAK DLAHIRKAN DALAM KEADAAN
FITRAH (sUCI),MAKA ORANG TUANYALAH YANG MEYAHUDIKAN,MENASRANIKAN,DAN
MEMAJUSIKANNYA.(HR Abu Ya’la Thabrani dan Baihaqi)
Sedangkan menurut DR Benyamin SBloom Propesor Of Education
Univerciti Of Chocago “Pada usia dua tahun ,sebagian besar pola emosi
dan intelegensi nya sudah mencapai 100%.
Lalu sejauh manakah usaha dan peran orang tua dalam memaksimalkan
potensi yang sudah ada ,seandainya kita teliti dari sejak pertama
mereka lahir,kemudian ketika hari pertama mereka masuk sekolah .maka
pada hakekatnya orang tua lah sebagai guru pertama dan utama bagi anak anaknya.orang
tua adalah tempat pertama peletakan pondasi pendidikan bagi
anaknya,orang tualah wadah terbaikuntuk melatih pengendalian emosi
,seperti dikatakan para ahli pendidikan bahwa pada usoa 0 th sampai
dengan 18 th perkembangan intelegensi dan emosi anak sangat tergantung
dari orang tuanya.
sebagai seorang pendidik anak anak usia dini ,kerap saya temukan
perbedaan yang sangat mencolok pada salah seorang anak dalam integensi
dan emosi nya sangat berbeda ketimbang anak yang lainnya,dan seterah
mengadakan riset ke para orang tuanya maka kami dapat mengetahui
alangkah pentingnya peranan orang tua dalan mengelola emosi dan
intelegensi anak yang merugkan dirnya dan teman temannya kemudian diubah
jadi energ emosi yang positif dan integensi yang terarah ,dan usaha ini
tak lepas dari jalinan kerja sama yang baik antara orang tua dan
gurunya andai anak itu sudah masuk sekolah .
Namun begiti ,ada hal penting yang harus kita perhatikan dengan
seriua dimana dizaman sekarang ini tidak sedikit virus yang menghambat
penddikian anak dan yang nomor satunya adanya internet ,ty game dan
televisi sekalupun dimana sudah berada hampir di setiap rumag terkadang
jadi hambatan ,kalau dulu zaman orang tuanya sekolah mereka sangat
menyenangi tempat yang namanya perpustakaan ,tetapi anak nak kita
sekarang mereka lebih tertarik pergi le warung internet,celakanua situs
yang mereka buka bukan situs yang baik yang menambah nilai intelektual
bagi moral bangsa dan agama ,tetapi mereka lebih memilih situs yang
mencelakaka,termasuk situs porno.hingga beberapa mass media menberitakan
telah terjaring sepasang remaja di warung internet sedang berbuat tidak
senonoh dengan mengenakan seragan sekolah, menandakan bahwa mereka
seorang pelajar alangkah naifnya….generasi kita.
Tidak kita pungkiri bahwa anak adalah iminator yang baik,maka segala
tayangan televisi dan sebangsanya ditiru tanpa filter sama sekali.hingga
akibatnyakekerasan ,pelecehan sexual,tahayul,telah marak mempengaruhi
bahkan sebagian orang tuapun ada yang terkena virus ini .lalu apa ..dan
bagaimana tanggung jawabkita melihat kenyataan ini.
ada bererapa kiat yang mudahmudahan dapat berguna menyelamatkan
generasi kita ,minimal anak kita sendiri agar mereka menjadi aset dunia
dan akhirat.
1 Perkenalkan Alloh sebagai pengurus alam ,dab dzat yang patut di ibadahi.
2 Berikan keteladanan yanbg baik dari orang tua/guru
3 Selalu bersikap proaktif pada anak dalam kondisi apapun
4 Berikan rasa nyaman ,aman dan kebahagiaan
5 Perkenalkan buku sedini mungkin agar anak gemar mmbaca
6b erikan muatan pendidikan pada saat bersama ,sekalipun dalam bermain
7 jawab pertanyaan anak dengan benar sesuai ukuran akalnya.
Dengan demikian betapa peran orang tua sangat penting bagi
anaknya,semoga dengan tulisan yang jauh dari sempurna ini menjadikan
kita orang tua yang bisa mengantarkan mereka untuk menghadapi tantangan
zaman ,hingga mereka bukan saja jadi aset bagi dunia tapi juga aset bagi
akherat,