BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG.
Dewasa ini kita mengalami sebuah perubahan
yang terjadi pada seluruh generasi. Generasi ini tumbuh dengan perilaku berbeda
karena adanya kemajuan teknologi. Berbagai teknologi informasi secara
keseluruhan merevolusi cara kita dalam melakukan berbagai hal. Hal ini dialami
oleh semua generasi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Banyak orang tua yang dengan sengaja
memperkenalkan Internet kepada Anak-anaknya guna menyambut
masa depan. Berbagai macam Ilmu Pengetahuan yang berguna bagi perkembangan anak
dapat ditemukan di Internet. Bahkan di sekolah sudah ada mata pelajaran ”
Teknologi Informasi dan Komunikasi” atau TIK. Jadi Internet sudah bukan merupakan hal yang asing
bagi generasi muda jaman sekarang. Bahkan
kita sering menyaksikan anak-anak berseragam Sekolah Dasar yang asyik di
depan komputer di warnet - warnet umum. Alasan mereka bervariasi. Mulai mencari
bahan untuk mengerjakan tugas, update status facebook, sampai dengan bermain
game online. Disadari atau tidak, dampak internet untuk perkembangan anak
sangatlah luar biasa. Karena dengan terkoneksi internet, semua hal baik itu hal
yang berguna bagi anak maupun hal yang berbahaya untuk perkembangan anak bisa
diakses dengan bebas.
Tidak dapat dipungkiri media internet ini memberi manfaat dalam memperkaya
khazanah pengetahuan. Ilmu Pengetahuan Anak akan semakin luas karena berbagai
macam Ilmu Pengetahuan yang bisa diakses dengan cepat di internet.Anak bisa
berkenalan dengan Anak lain yang berbeda wilayah atau Negara sehingga kemampuan
berkomunikasi dengan bahasa lain juga menjadi hal yang patut di banggakan.
Disamping itu internet bisa memudahkan siswa ataupun anak dalam mengerjakan
tugas maupun mencari materi pelajaran di sekolah. Hal ini menjadikan anak tidak
ketinggalan akan teknologi yang semakin berkembang dari hari ke hari.
Disamping itu
sebagai orang tua harus waspada, karena dengan berbagai kemudahan yang
ditemukan dari kemajuan media internet
bisa memberi dampak negatif pada perkembangan anak. Untuk meminimalisir
hal ini dibutuhkan pengawasan yang ketat bagi orang tua. Akan tetapi yang
menjadi masalah adalah bila anak mengakses internet dari warnet umum. Akan
sangat kecil kemungkinan bagi orang tua untuk bisa mendampingi anak mereka
selama mereka mengakses internet di warnet umum. Oleh karena itu dibutuhkan
benteng pendidikan agama yang kuat pada diri anak sehingga anak sendirilah yang
akan menyaring mana yang baik dan mana yang tidak baik.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan
latar belakang di atas. Maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa dampak negatif dari media internet terhadap anak?
2.
Bagaimana upaya penanggulangan dampak negatif media
internet pada anak?.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dampak Negatif Internet Terhadap Anak.
Seiring dengan kemajuan teknologi, penggunaan Internet
semakin luas di kalangan masyarakat. Banyak keluarga telah menggunakan jasa
langganan Internet, sehingga di dalam rumah anggota keluarga dapat mengakses
Internet dengan mudah. Begitu juga dengan kehadiran telepon seluler yang
memungkinkan seseorang dapat mengakses Internet kapan saja dan dari mana saja.
Memang bagi sebagian orang internet adalah bagian
dari yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mereka adalah Digital
Natives, generasi yang lahir sesudah tahun 1990, yang sejak lahir sudah
mengenal teknologi media baru. Mereka umumnya sangat fasih berselancar di dunia
maya.
Dengan teknologi handphone yang makin
canggih, yang memungkinkan internet dapat diakses dengan mudah, maka
internetpun makin dekat dengan kehidupan anak. Bisa dikatakan, internet
sekarang ada di genggaman anak (melalui HP yang selalu ditangan anak).
Internet dapat memberikan manfaat positif, tetapi
juga dapat berdampak negatif. Secara umum dampak negatif dari media internet terhadap
perkembangan anak adalah sebagai berikut:
1. Dampak pada perkembangan fisik.
Seorang anak pada masanya mengalami
perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan keterampilan
motorik. Perubahan-perubahan itu merupakan peralihan dari fisik anak-anak
menuju fisik orang dewasa. Fisik seorang remaja bergerak menuju kematangan.
Tanda paling mencolok dari perkembangan fisik remaja adalah perkembangan
alat-alat genital, baik yang primer dan sekunder. Dalam hal ini internet dapat
merangsang pertumbuhan fisik remaja. Situs-situs vulgar, cybersex yang
berisi materi-materi yang berbahaya secara tidak langsung merangsang
pertumbuhan dan perkembangan seksualitas seorang remaja. Dalam hal ini peran
orang tua sangat penting untuk memberi pemahaman terhadap perkembangan
seksualitas remaja.
Meskipun demikian, kecanduan
internet juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik seorang remaja bahkan
dapat mengganggu perkembngan fisiknya. Dampak-dampak buruk itu antara lain; 1)
Makan menjadi tidak teratur; 2) Tidur menjadi tidak teratur;
3) Kelelahan fisik.
2. Dampak pada perkembangan emosi .
Internet memberi dampak negatif pada
perkembangan emosi anak, terutama pada
anak usia remaja. Pada masa ini adalah masa yang penuh gejolak. Dengan adanya Internet dapat membantu perkembangan emosi
seorang remaja. Remaja dapat melampiaskan segala perasaan yang ada dalam
dirinya dengan berbagai cara seperti lewat situs jejaring sosial, Facebook
atau Twiter. Remaja dapat menampilkan diri sesuai yang ia inginkan
dalam internet. Akan tetapi, kecanduan internet dapat mengganggu
perkembangan emosi remaja. Kecanduan internet dapat mengakibatkan gangguan
mental.
3. Dampak pada perkembangan sosial.
Internet dapat membantu anak dalam
bersosialisasi dan memudahkan mereka menjalin relasi dengan teman ataupun lawan
jenis. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi halangan dalam hal komunikasi. Akan
tetapi, fakta membuktikan bahwa seorang remaja yang kecanduan internet
cenderung mengalami penurunan keinginan untuk berkomunikasi secara langsung,
tatap muka, khususnya dengan keluarga. Lebih dari itu, sebenarnya internet
telah membatasi pergaulan seorang remaja. yang kecanduan internet hanya bisa berelasi
dengan mereka yang juga mampu mengakses internet. Anak selalu selektif dalam memilih teman. Relasi mereka
yang sebenarnya sangat luas dipersempit. Hal ini disebabkan mereka seakan hidup
dengan dunianya yaitu dunia maya.
Intinya internet akan memberi efek addiction
atau kecanduan, akibatnya anak akan kehilangan waktu untuk melakukan hal-hal
yang jauh lebih bermanfaat misalnya, bemain, belajar, bercengkerama dengan
keluarga. Hal ini membuat anak seperti terisolasi dari lingkungannya.
4. Dampak Pada Perkembangan Intelegensi.
Dampak negatif dalam inteligensi bisa dilihat
pada remaja yang menggunakan internet secara berlebihan akan mengalami hambatan
dalam belajar. Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena
hampir semua informasi telah tersedia sehingga para remaja menjadi kurang
terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal untuk jangka
waktu yang lama dan menyulitkan remaja untuk memecahkan masalah yang
membutuhkan waktu pendek dan kompleks.
5. Dampak pada perkembangan moral.
Dampak dalam perkembangan
moral atau akhlak terutama terjadi karena pemaparan pada situs-situs yang
banyak mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Banyak kasus di Indonesia
tentang kekerasan dan kejahatan seksual pada remaja. Baik pelaku maupun korbannya adalah remaja akibat
melihat situs-situs negatif di dunia maya. YouTube menjadi salah satu media sosial
paling populer dikalangan remaja. Aktifitas yang dilakukan dengan media sosial
ini umumnya adalah mengunggah video, mengunduh video dan menonton video. Video
yang ada di youtube tidak disertai denagn sensor, sehingga anak-anak sangat
mudah mengaksesnya.
Yang lebih memprihatinkan
adalah bila seorang anak ketagihan pornografi di Internet. Ini
tidak hanya melanda anak-anak, kerena banyak orang dewasa yang juga ketagihan pornografi di Internet karena
dengan mudah dan tanpa malu, seseorang dapat mengakses dan melihat
gambar-gambar porno bahkan melalui telepon genggam.
Awalnya, mungkin seorang anak
tidak berniat untuk melihat pornografi dan akan memanfaatkan Internet untuk
tujuan yang baik. Tetapi, situs porno ini dapat muncul secara tiba-tiba saat
seorang anak mencari bahan informasi untuk tugas sekolahnya atau untuk
keperluan lainnya. Seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan
kebiasaannya sehingga dia akan melakukan hal tersebut berulang kali. Anak dapat
merasa bersalah tetapi tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang-tua. Selain
itu, gambar-gambar cabul yang ada di situs web porno, biasanya akan melekat dan
sulit untuk dihilangkan dalam pikiran anak dalam jangka waktu yang cukup lama.
B. UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK NEGATIF INTERNET
TERHADAP ANAK.
Sangat
penting bagi orang tua untuk melindungi anak dari pengaruh buruk internet.
Melarang mereka untuk menggunakannya sama sekali bukanlah solusi yang tepat.
Karena dunia teknologi ini akan sulit dipisahkan dari kehidupan kita, tak terkecuali
anak-anak kita. Sekarang ini banyak fasilitas yang memberi peluang kepada anak
kita untuk menggunakan media ini. Kita boleh saja melarangnya sewaktu mereka
berada di rumah, akan tetapi sekarang hanya dengan bermodalkan uang Rp. 3000
mereka bisa menyewa jasa warnet dan merekapun
bisa dengan mudahnya berselancar di dunia maya . Tidak hanya itu
Teknologi handphone sekarang sebagian besar sudah dilengakapi dengan
perangkat internet sehingga lebih memudahkan anak-anak kita mengakses internet
dimana saja dan kapan saja.
Ada beberapa cara untuk menanggulangi dan
memperkecil dampak negatif internet bagi Perkembangan Anak. Pepatah mengatakan ”Lebih Baik Mencegah daripada
Mengobati”.Dalam mencegah pengaruh negatif internet pada anak ada beberapa hal
yang bisa dilakukan orang tua yaitu:
1. Orang Tua perlu
memiliki pengetahuan tentang internet.
Orang tua harus memperkenalkan
Internet secara langsung kepada anaknya bukan orang lain. Orang tua perlu memberi bekal pada anak
tentang bagaimana mengkonsumsi internet secara sehat . Terutama dalam mengakses yautube, karena video yang
tersaji di youtube tidak dilengkapi dengar sensor. Oleh karena itu orang tua
harus memiliki pengetahuan tentang internet.
Banyak orang tua menganggap dirinya
terlalu tua atau terlalu bodoh untuk mempelajari internet. Seorang anak bisa
saja dengan sengaja membiarkan atau membuat orang tua tidak memahami teknologi,
sehingga orang tua berfikir tidak ada dampak negatif dari internet.
Anak-anak kita tumbuh bersama
teknologi, tak heran jika mereka lebih piawai mengoperasikan teknologi baru
atau jauh lebih terampil dalam menemukan aktifitas online yang
menyenangkan di internet. Bahkan tidak sedikit dari mereka mengetahui cara
menghindar dari pantauan orang tua saat berinternet. Kalau sudah begini orangtua perlu tahu
trik-trik dan memahami bahasa isyarat yang digunakan anak-anak saat
berinteraksi di internet. Melibatkan diri disini bukan berarti menjadi penjaga
yang siap-siaga yang selalu mengawasi anak saat berinternet. Namun yang lebih tepat
adalah upaya membangun komunikasi dengan anak mengenai kebutuhan mereka
berinternet, aktifitas, dan teman-teman mereka didunia maya.
2. Memilih Lokasi yang aman.
Di satu
sisi sebagai orang tua bangga melihat aktifitas anak-anak menggunakan internet sebagai
penunjang belajar anak. Sehingga terkadang orang tua melengkapi kamar anak
mereka dengan komputer yang terhubung dengan internet. Mungkin hal ini ada
manfaatnya karena si anak bisa belajar dengan tenang tanpaterganggu oleh
aktifitas lain yang ada di dalam rumah. Akan tetapi hal ini bisa membahayakan
anak karena anak bisa dengan leluasa mengakses situs-situs yang tidak baik
tanpa diketahui orang tua. Oleh karena itu tempatkan komputer di tempat terbuka
seperti ruang keluarga. Dengan demikian orang tua bisa memantau situs apa saja
yang dikunjungi anak. Cara yang paling mudah adalah gali informasi tentang
teknologi itu dari anak, jangan malu untuk menimba ilmu dari mereka. Dengan
cara ini orangtua dapat mengajarkan anak berperilaku aman dan pantas saat berinternet.
3. Batasi Penggunaan Internet pada Anak.
Anak-anak
dan remaja memang menyukai internet. Akan tetapi harus dibedakan antara
kesukaan (preference) dan kecanduan (addiction). Ketika anak
masih bisa menikmati harinya tanpa aktifitas internet ini berarti anak masih
pada taraf suka. Namun ketika anak mulai mengeluh dan marah-marah ketika
diminta berhenti ini berarti tandanya anak mulai kecanduan.
Melihat
fenomena di atas, orang tua harus tahu kapan mengatakan ”cukup” kepada anak.
Ketika anak mulai susah beranjak dari layar komputer, atau anak lebih memilih
bermain games online ketimbang bermain dengan teman-temannya, tandanya
kita sebagai orang tua harus bertindak. Jangan biarkan anak-anak kita terjebak
menjadi pecandu internet.
Jangan
biarkan anak-anak terlalu asyik di dunia maya. Tetapkan berapa lama internet
boleh digunakan dan situs apa saja yang boleh diakses. Jelaskan juga mengapa
orang tua melakukan hal ini dan bantu anak untuk memahami keputusan ini.
Ingatkan pula jangan sampai kehilangan waktu bersosialisasi bersama
teman-temannya karena terlalu asyik bermain komputer.
4. Membangun Komunikasi yang Baik dengan Anak.
Setiap orang
tua menginginkan anak memiliki tanggung jawab serta faham bagaimana bermedia
yang sehat dan aman . Semua ini tergantung pada pendekatan yang dilakukan
orangtua pada anak. Sehingga akan terbangun komunikasi yang baik antara orantua
dan anak. Kembangkan pertanyaan-pertanyaan yang terbuka kepada anak. Tentu saja
tidak bersifat investigatif, karena terkadang campur tangan orang tua
disalahartikan anak sebagai sikap yang terlalu protektif. Hal ini berarti pendekatan kita mungkin masih
belum tepat.
Meluangkan
waktu untuk bercanda dan berkomunikasi dengan terbuka dengan anak adalah sangat
efektif sehingga anak akan merasa dihargai. Hal ini akan membangun rasa percaya
diri anak, dengan demikian akan amemudahkan orangtua untuk menanamkan
nilai-nilai moral. Orangtua dapat menjelaskan kepada anak apa saja bahaya dari
penggunaan internet sehingga anak tidak mudah terjerumus.
5. Bekali anak dengan Pendidikan Agama dalam Keluarga
sedini mungkin.
Keluarga
merupakan lingkungan pendidikan yang paling awal dan sangat mempengaruhi
perkembangan seorang anak. Oleh karena itu kedua orang tua hendaknya
menciptakan rumah tangga yang harmonis dan didasari oleh nilai-nilai agama
sehingga anak memiliki pondasi yang kuat dalam menghadapi berbagai pengaruh
negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menjadi tanggung
jawab kedua orangtua, sebagai mana
Firman Allah dalam Surah At-Tahrim ayat 96 sebagai berikut: Artinya
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Salah
satu tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya adalah mendidik mereka
dengan akhlak yang mulia . Seorang anak memerlukan pendalaman dan penanaman
nilai-nilai norma dan akhlak kedalam jiwa mereka. Karena pentingnya masalah
ini, sepertiga dari kandungan Al-Qur’an baik secara langsung atau tidak
membahas masalah akhlak.
Selain
itu tanamkan pada anak rasa takut kepada Allah sehingga walaupun orang
tua tidak dpat mengawasinya, sang anak tahu bahwa Allah memperhatikan dan
melihat apa yang dilakukannya. Biasakan
anak mengambil keputusan dari hal-hal yang kecil. Bisakan pula menanyakan pendapat dari sudut
pandang anak. Dengan begitu begitu, saat orang tua tidak ada atau ketika muncul
situs porno, mereka dapat mengambil tindakan dengan tepat.
Mencegah
pengaruh buruk internet tidak hanya bisa dilakukan oleh pihak orang tua saja,
akan tetapi perlu adanya dukungan lingkungan disekitar anak, dalam hal ini
lingkungan sekolah dan masyarakat. Di bawah ini yang bisa dilakukan pihak
sekolah dan masyarakat adalah:
1. Lingkungan Sekolah.
·
Memberi pengetahuan tentang penggunaan internet yang
tepat untuk pendidikan Si Anak.
·
Menjelaskan pada anak didik tentang bahaya penyalahgunaan
internet.
·
Menegur dan memberikan hukuman (sanksi) yang tegas kepada
siapa saja yang membuka situs-situs yang berbau negatif.
2. Pihak
Masyarakat.
·
Pemerintah, Lembaga teknologi, atau Komunitas teknologi
harus cepat memberikan suatu solusi yang terbaik dalam penangggulangan dampak
negatif yang akan mempengaruhi perkembangan Generasi muda.
·
Sebaiknya penyedia usaha Warung Internet (Warnet) juga
berperan aktif untuk mengurangi dampak negatif itu sendiri dengan cara memasang
software pembatas situs-situs negatif dan memasang tempat browsing di lokasi
yang terbuka, tidak terlalu tertutup. Penyedia jasa warnet juga sebaiknya
membagi Warnet menjadi beberapa kelas, seperti warnet kelas dewasa dan dan
warnet kelas remaja dan anak-anak.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:
1.
Adanya kemajuan teknologi internet memberi dampak negatif
pada perkembangan anak seperti perkembangan fisik, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan intelegensi dan perkembangan moral. Oleh
karena itu diperlukan pengawasan dari orang tua dan keluarga.
2.
Dalam menanggulangi dampak negatif dari teknologi ini ada
beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua yaitu; Orang tua perlu memiliki
pengatahuan tentang internet, memilih lokasi yang aman dalam meletakkan
komputer, membatasi penggunaan internet pada anak, menjalin komunikasi yang
baik dengan anak, serta yang paling penting adalah memberi bekal pendidikan
agama pada anak yaitu dengan menanamkan rasa takut kepada Allah bahwa Allah
selalu mengawasinya dimanapun dia berada. Disamping itu perlu adanya dukungan
dari pihak sekolah dan masyarakat dalam mencegah pengaruh buruk internet pada
anak.
B. SARAN.
1. Kepada orang tua
yang hidup di era teknologi dan informasi hendaknya melindungi anaknya dari
bahaya penyalahgunaan internet, proteksi yang sangat penting adalah memberi
bekal penanaman nilai-nilai agama pada anak sedini mungkin.
2. Kepada para
pendidik, baik pada pendidikan formal (guru) maupun pendidikan non Formal (penyuluh
agama), hendaknya memberi penjelasan tentang bagaimana menggunakan media
internet yang sehat, serta menjelaskan tentang bahaya penyalahgunaan media ini.
3. Kepada
Pemerintah hendaknya tidak henti-hentinya mencari solusi yang tepat dalam
mengatasi dampak negatif dari teknologi pada generasi bangsa.
4. Kepada Masyarakat
hendaknya saling mendukung dalam mengatasi dampak negatif dari internet, dalam
hal ini yang paling penting adalah para pengusaha jasa warnet hendaknya bekerja
sama dalam hal mencegah dampak negatif pada generasi muda.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Departemen Agama RI, Tuntunan Keluarga Sakinah Bagi Usia
Remaja, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Jakarta cet. 2006
Departemen Agama RI, Modul Pendidikan Agama Dalam
Keluarga, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Jakarta cet. 2002
Husain Mazhahiri, Pintar Mendidik Anak, Lentera
Basritama, Jakarta 2003
Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Pengantar Balita Menuju Dewasa,
Serambi Ilmu Semesta, Jakarta 2001
Majalah Ummi, Edisi 8/ XXIII/ Desember 2011/ 1433 H.
Majalah Ummi, Edisi 3/ XXIV/ Maret 2012/ 1433 H.
Majalah Ummi, Edisi 4/ XXIV/ April 2012/ 1433 H.